Sabtu, 18 Desember 2021

Game Buatan Saya (yang Dihapus Google)

Game Tapak Suci

Saat perkuliahan memasuki semester 5, saya langsung tertarik ketika diajak teman kuliah (Azis dan Rima) untuk bergabung ke dalam tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) mereka. Dan pasti mengiyakan karena tahu produk yang mereka buat adalah sebuah mobile game. Momen itu merupakan awal dari cerita-cerita berkesan tentang passion lama yang kembali muncul saat kuliah diploma. Sebab, sebelum adanya tawaran itu, saya sudah melupakan impian masa kecil menjadi game developer, meskipun di mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak semester 3 saya mendapat bagian membuat game. Namun, game edukasi yang saya buat, yang berjudul SnowMath itu masih kurang memuaskan. Jadi saya harus menerima ajakan tersebut.

Ajakan ikut serta dalam tim PKM membuat saya belajar engine baru, yaitu Unity dengan bahasa pemrograman C#. Unity merupakan engine atau software yang sudah banyak digunakan oleh game developer. Engine ini dapat digunakan untuk membuat game 2D, 3D, maupun VR, dan banyak platform (mobile, PC, atau console). Selain itu, Unity memiliki banyak assetlibrary, dan fitur lengkap serta user interface yang dapat dikustomisasi. Unity sangatlah cocok bagi kami untuk menyelesaikan game yang diikutkan dalam PKM.

Game kami bernama Goa Caraka. Sebuah permainan bertemakan edukasi pembelajaran aksara jawa dengan memanfaatkan mekanisme fisika. Saya berkontribusi dalam pembuatan beberapa fitur dan mini game tambahan. Tonton video trailer Goa Caraka di Youtube, klik di sini.

Selain diikutkan dalam program PKM, game tersebut juga kami daftarkan dalam berbagai event dan perlombaan. Beberapa di antaranya membuat kami memenangkan lomba. Dan ada satu event yang berkesan yaitu saat kami mengikuti acara pameran game di Jogja, selain karena pengalaman pertama mengikuti pameran, kami juga berkesempatan untuk diwawancarai dan diliput oleh media lokal. Baca disini Goa Caraka, Game Berbasis Android untuk Media Pembelajaran Aksara Jawa 

Pengalaman menggunakan Unity bersama teman satu tim PKM, seperti yang sudah disebutkan di awal, mengembalikan passion dalam industri game. Saya kembali memiliki keinginan membuat game dengan ilmu yang baru, khususnya untuk perangkat mobile, karena saat SMA, saya hanya bisa membuat versi PC dekstop. Keinginan tersebut terlaksana saat meneruskan kuliah lanjut jenjang. Usulan judul tugas akhir untuk membuat mobile game diterima oleh jurusan. 

Tentang Game Tapak Suci

Judul tugas akhir saya (jujur detail pastinya sudah lupa) adalah "Pembuatan Game Mobile Sabung Tapak Suci dengan Algoritma Dynamic Decision Tree". Sebuah permainan dengan tema seni bela diri khusus dalam pertandingan satu lawan satu pemain Tapak Suci (sabung). Sehingga game ini dapat dikategorikan bergenre fighting games.

Player memainkan satu avatar melawan NPC (Non-Playable Character). NPC inilah yang diprogram untuk dapat "melawan" musuh (avatar player) menggunakan algoritma. Algoritmanya adalah Dynamic Decision Tree dengan perhitungan entropi. Gerakan yang digunakan oleh player akan menjadi masukan (input) yang dibaca oleh program untuk menghasilkan decision tree setelah dilakukan perhitungan entropi pada masing-masing variable. Setelah membuat decision tree, NPC akan mengambil keputusan (decision) gerakan terbaik untuk merespon gerakan player.

Pembuatan program dengan implementasi algoritma membutuhkan waktu yang cukup lama, karena NPC harus dibuat senatural mungkin. Diskusi dengan dosen pembimbing dan membaca jurnal-jurnal sejenis pun harus saya lakukan. Di samping itu, karena saya membuat sebuah mobile game, sisi hiburannya juga harus dipikirkan. Seperti desain karakter, background, musik, effect, dan gimmick lainnya. "Idealisme" membuat saya harus bisa membuat sendiri desain-desain yang digunakan dalam game. Kecuali untuk font, sound, dan music, saya menggunakan aset milik orang lain yang tersedia gratis di internet.

Proses pembuatan aset, desain karakter dan background lumayan menyita waktu. Tentu saja karena harus dilakukan dalam kondisi yang benar-benar "mood". Saya ingat ketika "waktu" tersebut tiba, hampir 10 animasi gerakan Tapak Suci dapat selesai dibuat. Lalu, aplikasi yang saya gunakan dalam menggambar dan membuat desain adalah Inkscape dan GIMP.

Akhirnya gim tersebut selesai sekitar bulan januari 2017, satu bulan sebelum sidang tugas akhir dilaksanakan. Game Tapak Suci, nama yang sengaja dipilih supaya lebih menggambarkan isinya. Saya meminta ijin kepada tim PKM untuk mengunggah Game Tapak Suci pada akun Play Store tempat mengunggah Goa Caraka. Setelah proses review Google selesai, mobile game pertama (yang 95% saya kerjakan sendiri) dapat tayang dan diunduh di Play Store.

Game Tapak Suci memiliki 2 pilihan bermain yaitu "Fight!" dan "Training". Di masing-masing mode terdapat 6 gerakan dasar Tapak Suci sebagai media informasi dan edukasi, yaitu serangan tangan (Katak Melempar Tubuh dan Naga Terbang Dalam), tendangan (Harimau Membuka Jalan dan Ikan Terbang Menjulang Angkasa), dan tangkisan (Mawar Layu dan Rajawali Membuka Sayap). 

Mode "Fight!" merupakan pertandingan satu lawan satu menggunakan aturan yang ada pada sabung Tapak Suci. Mode ini terdiri dari 10 tingkat. Semakin tinggi tingkatnya, gerakan kita dan respon NPC semakin beragam.

Mode "Training" berisi 4 pilihan latihan, ialah "Unlimited Fighting", "Hit Training", "Kick Training", dan "Defense Training". Bagian menarik dari mode ini adalah pertarungan melawan robot pada "Hit Training" dan "Kick Training".

Game Tapak Suci

Game yang Tak Terurus

Setelah Game Tapak Suci ada di Play Store, hampir setiap hari saya memantau halaman Console untuk melihat berapa banyak orang yang sudah mengunduh dan memberi rating pada game. Sebagian besar pengguna yang memainkannya adalah orang-orang yang berhubungan dengan Tapak Suci, siswa, guru, atau pendekar. Itu terlihat dari komentar-komentar yang mereka tinggalkan di laman game.

Lama-kelamaan fighting game buatan saya itu muncul dan berada di urutan paling atas ketika memasukkan kata kunci "tapak suci" di menu pencarian. Tak ayal, pada februari 2018 kurang lebih 10.000 orang sudah mengunduh game tersebut. Mobile game yang dibuat untuk memenuhi tugas akhir itu bisa dimainkan oleh banyak praktisi Tapak Suci. Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi saya.

Game Tapak Suci

Melihat jumlah unduhan yang terus bertambah, sebelum mendapatkan pekerjaan, saya pernah berniat untuk memperbarui Game Tapak Suci. Muncul keinginan untuk menambah fitur dan memperbaiki beberapa hal yang dirasa masih kurang. Namun ternyata membuka folder dan file lama bukanlah hal yang mudah. Sebab waktu itu saya juga sedang mengerjakan proyek lainnya pasca kelulusan. Keinginan itu pun tidak pernah tercapai. Apalagi sampai saya diterima di pekerjaan yang sekarang, yang sangat jauh dari industri kreatif ataupun gim. Tak punya waktu (dan semangat) lagi untuk membuat game, alih-alih memperbaiki Game Tapak Suci. Game itu akhirnya tak terurus, meskipun masih banyak yang mengunduh, sebelum akhirnya dihapus oleh Google dari Play Store. 

Kebijakan Baru Google

Pada tanggal 30 Juni 2020, saya (dan sepertinya anggota tim yang lain juga) mendapatkan surel pemberitahuan dari Google Play. Isi dari surel tersebut menginformasikan bahwa semua aplikasi dan gim yang diunggah di Play Store harus support 64-bit requirements. Sedangkan ekstensi Game Tapak Suci saya (dan Goa Caraka dan game lain) yang menggunakan SDK dari Unity terdeteksi masih belum mendukung persyaratan 64-bit. Melalui surel, Google mengingatkan bahwa masa berlaku ekstensi itu akan berakhir pada 1 Agustus 2020.

Kami diminta untuk meninjau semua game yang termasuk dalam daftar supaya dipastikan telah sesuai dengan persyaratan 64-bit. Dan setelah 1 Agustus, masa berlaku ekstensi akan berakhir dan kami tidak dapat mengunggah versi game yang tidak mematuhi kebijakan baru Google tersebut.

Karena sudah tidak punya waktu dan energi setelah seharian bekerja serta file project game tersimpan di laptop lama, saya tak mungkin dapat melakukan update pada Game Tapak Suci, dan harus merelakan Google untuk menghapus game kebanggaan saya itu dari Play Store. 

Hanya Kenangan

Kenangan saat membuat Goa Caraka dan Game Tapak Suci tidak mungkin mudah untuk dilupakan, apalagi hobi ini adalah kegiatan yang membuat saya bahagia sejak SMA. Namun, pekerjaan saat ini, bukan sebagai game developer adalah pilihan saya.

Jadi, biarlah pengalaman seru itu hanya menjadi sebuah kenangan (meskipun saya siap dengan berbagai kejutan di masa depan).

NB: Sepertinya Game Tapak Suci masih dapat dicari di Google