Sabtu, 25 Juni 2022

Microsoft Certified Data Analyst Associate

Angka 725 sekarang menjadi angka favorit saya. Tujuh dua lima adalah nilai hasil exam PL-300 Microsoft Power BI Data Analyst yang saya ikuti pada hari rabu, 22 Juni 2022. Sebuah ujian sertifikasi untuk menilai seberapa "jago" kita dalam menjalankan aplikasi Microsoft Power BI, khususnya dalam track sebagai seorang Data Analyst. Setelah kurang lebih 120 menit mengerjakan soal-soal, yang membuat otak saya panas, membaca nilai 725 benar-benar membuat saya bahagia, karena saya berhasil melampaui passing score 700. Nilai yang memang pas-pasan, tetapi dengan pengalaman Power BI yang kurang dari satu bulan dan persiapan exam yang kurang lebih hanya 2 minggu itu, bisa lulus saja sudah amat sangat melegakan. Saya tidak perlu lagi merasa "ketakutan" jika gagal. Saya tidak perlu merasa tidak enak dan merasa bersalah apabila menyianyiakan kesempatan tersebut.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, perkenalan resmi saya dengan Microsoft Power BI adalah saat mengikuti pelatihan Data Analyst yang diadakan oleh perusahaan satu bulan sebelumnya. Pada pelatihan itulah saya mulai pertama kali mencoba Power BI Desktop. Saya bersyukur pemateri menjelaskan materi-materinya dengan sangat baik, sehingga saya bisa dengan maksimal mengenal aplikasi pembuatan dashboard tersebut selama 3 hari. Dan khusus di hari terakhir, pelatihan membahas soal-soal ujian sertifikasi. Jadi memang kami harus mengikuti ujian, pikir saya waktu itu. Dari puluhan soal yang dibahas, saya hanya bisa menjawab satu-dua pertanyaan dengan benar. Ilmu dan skill saya mengenai Power BI memang masih sangat sedikit, sebatas kulit saja belum. Jadi saya harus berusaha sangat keras.

Setelah menentukan tanggal ujian, saya langsung mempersiapkan semua strategi. Mulai dari memasang aplikasi Power BI Desktop, Power BI (services), Power BI Mobile, mengunduh modul-modul materi dan contoh soal-soal latihan, dan banyak lagi strategi yang saya siapkan. Nah, pada tulisan kali ini saya ingin mencoba menulis hal-hal yang saya lakukan dalam mempersiapkan ujian sertifikasi tersebut dan mungkin akan saya tambahkan sedikit kilas balik, opini, gagasan, yang kesemuanya akan semakin memperkuat inti dari tulisan ini. Yaitu data adalah kita. Data begitu dekat. Karenanya, mungkin ketika kita mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian sertifikasi Data Analyst, kita dapat lulus dan mendapatkan badge Microsoft Certified Associated.


Koordinator Kestari Abadi jadi Data Analyst Associate

Okey, ijinkanlah saya menceritakan sedikit tentang masa perkuliahan saya dulu. Hari-hari saya di kampus sangatlah berwarna karena diisi oleh banyak kegiatan, kepanitiaan dan organisasi. Dan ada beberapa jabatan atau tugas yang sangat berkesan sampai sekarang. Sebutlah ketika saya menjadi Direktur salah satu Badan Semi Otonom (BSO) kerohanian kampus dan staf ahli Departemen Humas (Hubungan Masyarakat) di Himpunan Mahasiswa (Hima). Dan ada satu pengalaman (paling awal) yang tak mungkin saya lupakan, yaitu ketika saya mendapatkan julukan "Koordinator Kestari Abadi". Julukan tersebut saya dapatkan karena saya memang seringkali menjadi koordinator sie kesekretariatan, sie yang mengurusi presensi, pendataan, surat-menyurat, dan lainnya. Jujur saja, saya juga heran mengapa teman-teman seangkatan selalu menunjuk saya menjadi koordinator sie kestari. Mulai dari kegiatan suksesi, pengaderan, kunjungan kerja, penyambutan mahasiswa baru, pelepasan wisudawan, sampai ke kegiatan lomba di jurusan. Padahal sie kestari di kampus sering diisi oleh mahasiswi. Namun dari pengalaman itulah saya mendapatkan banyak sekali pelajaran. Saya pernah menulis apa-apa saja yang saya dapatkan dari "pekerjaan" kesekretariatan itu di blog Tumblr saya.

Poin pertama yang salah tulis di blog Tumblr saya ialah yang berhubungan dengan data, yang juga menjadi inti dari tulisan ini. Saat di sie kestari, saya dan para anggota memiliki satu tugas untuk mengumpulkan data. Misalkan saat kegiatan pengaderan mahasiswa baru, data yang harus kami kumpulkan adalah data presensi, data kemampuan, data materi, dan lainnya. Data-data tersebut digunakan untuk menilai keberhasilan proses pengaderan. Ia dilengkapi dengan Tolok Ukur Keberhasilan (TUK) yang bersifat kuantitatif (dan dalam beberapa kasus, bersifat kualitatif). Di dalam proses pengolahan data, kami memanfaatkan aplikasi. Mulai dari pengambilan data menggunakan formulir online sampai rekayasa data menggunakan Microsoft Excel. Mungkin terlihat sederhana, tapi seperti ungkapan dosen kami, "Kenapa memotong agar-agar menggunakan pedang katana?" Dengan formulir online dan Excel saja sudah cukup. Tidak penting menggunakan tools apa, yang penting "pengolahan data" itu sudah menjadi kerangka berfikir saya.

Kerangka berfikir pengolahan data yang saya dapatkan selama menjadi koordinator kestari abadi ternyata menjadi bekal yang sangat penting untuk saya menjalankan amanah sebagai Direktur BSO dan Staf Ahli Dept Humas Hima di tahun berikutnya. Apalagi saya juga berprinsip, ilmu di dalam organisasi dan kepanitiaan dapat berlaku selama kuliah, ilmu perkuliahan juga dapat diterapkan di organisasi dan kepanitiaan, sehingga pelajaran-pelajaran yang saya dapatkan dari mata kuliah seperti basis data, Sistem Pendukung Keputusan (SPK), matematika telah banyak saya pergunakan selama menjalankan organisasi. Khususnya yang berkaitan dengan data. Lagi-lagi data menunjukkan eksistensinya bahwa ia sangat dekat. Dan mungkin juga kerangka berfikir pengolahan data ini masih tersimpan rapi di dalam otak, sehingga saya bisa dengan mudah untuk belajar Power BI.


Data Analyst? Opo toh iku?

Data Analyst, Data Scientist, Dashboard, Big Data, Data-driven, fafifu wasweswos. Banyak sekali buzzword yang sekarang didengungkan yang berhubungan dengan data, tetapi mengapa semua itu menjadi penting? Apakah semua itu penting? Apakah definisi dari kata-kata itu? Sebenarnya kalau dalam kehidupan kita, di dalam pekerjaan kita, kita membutuhkan pengolahan data yang sedikit --bahkan jauh lebih advance, maka kita harus mengetahui arti, batasan, konteks dari masing-masing istilah di atas. Dan itulah yang pertama kali saya lakukan, first thing's first. Dengan memahami arti dari masing-masing kata (istilah) yang digunakan di dalam Power BI, maka nantinya kita akan dengan mudah memahami dan menjawab latihan soal-soal ujian sertifikasi. (Saya bahkan sampai mengingat-ingat lokasi atau letak button, ribbon, menu dari istilah yang disebut Power BI: mencoba berpikir spasial)

Okey, sebelum kita melanjutkan terkait "tips-tips" dalam memahami istilah-istilah yang muncul pada Power BI, saya akan mengutip definisi Data Analyst dari Microsoft. Karena modul Data Analyst-lah yang kita bahas sedari tadi, aneh juga kalau sampai seksi ini masih belum paham definisinya.

Mengutip dan menyimpulkan dari Microsoft Docs, Data Analyst adalah orang yang bertugas untuk memaksimalkan value-creation dari data perusahaan atau organisasi melalui visualisasi dan reporting tools seperti Microsoft Power BI. Seorang Data Analyst memiliki tanggung jawab:

  1. membuat profil, membersihkan, dan mengubah data
  2. merancang dan membangun model data yang scalable dan efektif
  3. mengaktifkan dan menerapkan kemampuan analitik tingkat lanjut

Intinya yaitu mengubah data mentah menjadi informasi yang relevan dan bermakna. Dalam hal kesisteman, seorang Data Analyst juga harus menerapkan dan mengonfigurasi prosedur koneksi data dan keamanan yang tepat, serta menjaga penyimpanan semua data dan aset Power BI. Data Analyst juga dapat bekerja sama dengan Data Engineer dan Database Administrator.

Jadi itulah gambaran soal-soal yang akan muncul dalam ujian PL-300 Data Analyst. Atau singkatnya seperti ini komposisinya:

  1. Prepare the data (15-20%)
  2. Model the data (30-35%)
  3. Visualize and analyze the data (25-30%)
  4. Deploy and maintain assets (20-25%)

Mau tidak mau kita harus belajar semuanya. Tapi sekali lagi, karena data itu dekat dengan kita, istilah-istilah dan prosedur kesisteman Power BI pasti gampang dipahami dan langsung masuk akal. Contohnya, kita sudah terbiasa dengan istilah dashboard, report, line chart, area chart, kan? Atau bahkan kita sudah sering menggunakannya dengan aplikasi yang lebih sederhana seperti Microsoft Excel. Ya, memang seperti itulah track Power BI Data Analyst. Mungkin kita perlu menambahkan ke daftar "kamus" otak kita kalau ada istilah-istilah baru. Ini adalah tips yang saya lakukan, memilah istilah-istilah Power BI yang sudah dan belum saya ketahui. Saya hanya berfokus untuk menghafal dan memahami istilah-istilah baru yang muncul.

Hal selanjutnya yang saya lakukan adalah mempasangkan dua (atau tiga) istilah yang masing-masing memiliki persamaan dan perbedaan dan batasan. Biasanya kedua (atau tiga) istilah tersebut saling bersandingan. Contohnya report dan dashboard. Kedua istilah tersebut mirip tetapi memiliki banyak perbedaan. Dan ada beberapa pertanyaan di dalam ujian PL-300 yang menyandingkan dua istilah itu. Mana yang seharusnya jawabannya report dan mana yang seharusnya jawabannya dashboard. Itulah tugas kita untuk memahaminya.

Contoh lainnya adalah storage mode, Import dan DirectQuery. Dua metode ini seringkali muncul pada ujian sertifikasi Power BI, sehingga kita harus benar-benar memahami perbedaan dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya, sesuai dengan case soal.

Contoh selanjutnya yang tidak kalah penting adalah perbedaan tabel fakta dan tabel dimensi pada Star Schema. Kedua jenis tabel tersebut adalah inti dari best practice Power BI yang juga akan sering muncul pada soal.

Oh iya, jenis-jenis visualisasi, seperti chart, slicer, gauges, scatter, maps, matrix, key influencer, semuanya harus kita hafal di luar kepala. Intinya semua istilah di dalam menu Power BI harus kita pahami sebelum memulai untuk menjawab soal-soal latihan.



Belajar Teori Saja Sudah Cukup Koq

Maksud saya kita tidak perlu harus hands-on sampai menjadi master dalam menjalankan aplikasi Power BI, sudah membuat ratusan report dan visualisasi, tidak, tidak perlu, cukup belajar teorinya, insya Allah sudah bisa mengikuti ujian sertifikasi PL-300. (Tentunya kita juga harus berdoa kepada Allah Subhanahuwataala, karena otak kita adalah milik-Nya, percuma diisi banyak, tetapi saat ujian tidak dapat kita akses lantaran Allah tidak mengijinkan)

Beberapa cara belajar berikut ini kemarin saya terapkan untuk mempersiapkan sertifikasi (ya siapa tahu cocok dengan teman-teman semua):

1. Menginstall Aplikasi Power BI Desktop, Power BI (services), dan Power BI Mobile

Ujian sertifikasi PL-300 akan mengangkat tiga platform Power BI, yaitu versi desktop untuk pengolahan data dan visualnya, versi web (services) untuk pengolahan tile atau dashboard, dan mobile (sama seperti versi website, namun ada di smartphone). Dengan terbiasanya kita mengakses 3 platform Power BI tersebut, kita akan semakin familiar dengan istilah-istilah dan framework Power BI. Sama seperti yang sempat saya singgung di awal, mengetahui perbedaan dan batasan dari 3 platform itu juga akan menjadikan kita mudah menjawab soal-soal sertifikasi.

2. Menyimpan file PDF modul-modul pembelajaran Power BI di smartphone

Era sekarang ini smartphone seakan menjadi perpanjangan tangan kita. Kemana pun, sedang melakukan apapun, dengan siapapun, hampir 90% hidup kita berada di dekat smartphone. Maka apabila kita bersungguh-sungguh untuk dapat berhasil pada sertifikasi Power BI, kita harus belajar melalui smartphone, kapan pun kita memiliki waktu luang. Kalau saya biasanya saat menjelang tidur, saya akan mulai membaca file-file PDF pembelajaran Power BI. Saya harus merelakan untuk tidak membaca e-book filsafat yang slalu mengantar saya ke dalam dunia mimpi.

3. Mengikuti pembelajaran di Microsoft Learn dan memilih track Microsoft Power BI Data Analyst

Karena kita menggunakan platform milik Microsoft dan akan mengikuti ujian yang diadakan oleh Microsoft, maka supaya kita match dengan apa yang diinginkan oleh Microsoft, kita harus belajar menggunakan kurikulum yang disediakan oleh Microsoft. Saya telah mengikuti track Power BI Data Analyst sejak tanggal ujian ditentukan. Saya bisa memahami teori-teori Data Analyst dengan lebih baik apalagi di masing-masing modul pada track tersebut ditutup dengan kuis, yang dapat me-review pemahaman kita atas materi yang sudah kita pelajari. Apabila terdapat jawaban yang salah, kita dapat berfokus pada jawaban yang salah tersebut, untuk dapat lebih memahaminya. Track Microsoft Power BI Data Analyst pada Microsoft Learn dapat diakses pada link berikut: https://docs.microsoft.com/en-us/learn/certifications/exams/pl-300

4. Menonton video-video Power BI di Youtube

Kalau kita sudah cukup lelah dengan membaca materi-materi Power BI, kita dapat menggunakan opsi video. Saya menonton video-video Power BI yang ada di Youtube saat saya sedang makan. Padahal biasanya saya menonton video-video Cak Nun, supaya makanan saya jadi berkah, tapi karena saya punya hajat untuk dapat "memenangkan" sertifikasi, maka saya harus menonton video-video Power BI itu. Ada banyak sekali channel yang mengulas tentang Power BI. Saya biasanya random saja sesuai rekomendasi dari Youtube. Karena niat saya menonton video-video tersebut supaya saya terbiasa dengan istilah dan prosedur Power BI.

Data Adalah Kita

"Oalah," itu mungkin adalah kata-kata spontan yang muncul dari kita, dari atasan kita, dari orang lain yang melihat visualisasi data yang pernah kita buat. Kita sudah setengah mati mengolah data (normalisasi data, null handling, cleansing data, dan banyak sekali) tapi terkadang informasi yang didapatkan hanyalah untuk menyimpulkan satu-dua hal. Atau kadang orang tidak lagi tertarik dengan informasi yang kita sajikan. Fenomena itu adalah sesuatu yang wajar, karena memang itulah kegunaan data. Data itu bertebaran dimanapun, lalu dikumpulkan, diperas saripatinya, digali, diayak, diolah sedemikian rupa hingga kita mendapatkan informasi darinya atau bahkan ternyata kita tidak mendapatkan apa-apa. Ya tidak masalah. Lalu muncul istilah Big Data, Data Lake, Data Warehouse, Data Mining. Istilah-istilah yang menggambarkan penanganan atas jutaan atau bahkan miliaran data. Untuk dapat diproses menjadi lebih cepat, akurat, efektif, dan efisien.

Lalu, saya juga menyadari satu hal, yang membuat saya pun berkata, "oalah."

Manusia itu kan juga jumlahnya jutaan, miliaran, kalau kita tarik ke dalam diri manusia, ia tersusun atas jutaan, miliaran sel, kalau kita tarik keluar, ada alam semesta yang jumlahnya juga tak terhitung oleh manusia. Namun semuanya itu dapat berjalan dengan teratur, memberikan hikmah, informasi, petunjuk kepada manusia karena ada Sebuah Dzat, yang Maha Big Data, Maha Data Lake, dan Maha-Maha lainnya. Yang Maha memastikan kita hidup di dunia ini dengan kecukupan, yaitu Allah Subhanahuwataala. Jadi, sebenarnya kita ini hanyalah data juga.

Maka, untuk menutup tulisan ini, saya ingin mengatakan bahwa satu hal yang amat sangat penting bagi kita sebelum mengikuti ujian sertifikasi PL-300 Microsoft Power BI Data Analyst, adalah kita mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, serta apabila sempat juga memohon restu dan doa orang tua kita, sehingga apabila mendapatkan sertifikat Data Analyst itu akan membawa kebaikan bagi kita, semoga Allah Subhanahuwataala dapat melancarkan kita menjawab soal-soal dan memberikan hasil yang terbaik. Sama seperti yang saya lakukan. Lahaula walakuata illabillah.

0 comments:

Posting Komentar